Daily Archives: 12 October 2009

Pembalasan Dendam Lydia

sebuah cerpen
crying

Pembalasan Dendam Lydia

Peniti-peniti kebencian mulai mencucuki mata Lydia hingga berdarah. Ranjangnya terasa bertebar paku panas menyakitkan. Ia telah meyakinkan dirinya kalau ia bukan sedang mencemburui suaminya, melainkan kebohongan suaminya, yang kini sedang bersenang-senang dengan barang antiknya yang lain itulah yang mencabik-cabik hatinya!
Tiba-tiba Lydia menatap patung batu budha setinggi satu meter yang tepat bersisihan dengan urban stand lamp favoritnya, di dalam kamarnya yang serba greeen itu, menjadi dua kali lebih besar dari ukuran semula. Wajah bijaksana patung budha itu jadi menyeringai seakan berusaha memusuhi keberadaannya. Lydia merasa ngeri dengan apa yang dilihatnya. Secara mekanis ia mundur ke pangkal ranjangnya sambil memeluk bantal Micky Mouse nya.
Suaminya, Permadi, mendapatkan patung budha itu dari Thailand. Ia memaksakan argumen kalau patung budha di dalam kamarnya itu akan membawa energi positif bagi kehidupan perkawinan dan bisnis barang antiknya. Pada hari-hari tertentu suaminya akan membakar dua buah hio atau dupa China di sela jemari gempal patung batu itu, dan menaruh cawan kuningan berisi air mawar sebagai bagian dari persembahan. Ketika mereka bercinta, mata Lydia akan terpaku pada wajah bijaksana sang budha itu, yang seakan tersenyum menyaksikan seks eksperimental yang sedang mereka agendakan. Tapi suatu kali karena muak dengan bau hio di dalam kamarnya itu, Lydia menyemprot ruangan kamarnya dengan semprot nyambuk berparfum yang didapatnya dari gudang. Continue reading